Bangkinang Kota – Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM sambut kedatangan Ninik Mamak, anak kamanakan dan perangkat adat Andiko 44 sekaligus menerima aspirasi dari ninik mamak terkait permasalahan yang ada di setiap kenegerian pucuk adat.
Turut mendampingi Pj Bupati Kampar dalam kegaiatan ini diantaranya Kejari Kampar Arif Budiman, SH, MH , Asisten I Setda Kampar Ahmad Yuzar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar Ir. Zulia Dharma, Kepala Badan Kesbangpol Kampar, Mahadi, Kepala Dinas Perhubungan Kampar Amin Pilda, Kepala Dinas DLH Kampar Aliman Makmur, Kepala Dinas Perikanan Zulfahmi, Kepala Dinas PPKBP3A Kampar Edi Aprizal, Kepala Dinas Perkebunan Syahrizal. Kepala Dinas Perindustrian Kampar, Ali Sabri dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kampar Fu’adi Ahmad, pucuok andiko nan 44 Dt. Nasrul Niniok Datuok Rajo Dubalai beserta anak kamanakan dan perangkat adat dibawah Andiko 44.
Kegiatan ini di awali dengan makan bersama sekaligus sholat zuhur berjamaah yang dilaksanakan di Balai Rumah Dinas Bupati Kampar, Kamis (12/1/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM menyampaikan kondisi Kabupaten Kampar saat ini dalam mendorong pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan Kabupaten Kampar baik itu pada sektor perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan serta juga perkembangan produk unggulan UMKM Kampar yang kemeren sudah mengekspor abon ikan patin sebanyak 2 ton ke Negera tetangga yakni Negara Malaysia.
Kamsol juga sampaikan bahwa Kabupaten Kampar memiliki falsafah yang di kenal dengan “Tali bapilin tigo, tigo tungku sajoangan” yang terdiri dari Pemerintah, Alim ulama dan Ninik Mamak, inilah dasar kita untuk mencari solusi pada berbagai persoalan di Kampar.
Peran penting ninik mamak sangat menentukan terhadap kondisi Kampar yang aman, maju dan sejahtera, Kalaborasi dan sinergitas pemerintah, Alim Ulama dan Ninik mamak dalam membangun negeri yang kita cihtai ” Kata Kamsol.
Pada tahap diskusi, dari kenegerian kuntu By Herizal datuok kholifah menyampaikan permasalahan didaerahnya terkait jalan rusak derah lipat kain dan gema serta perusahaan yang beroperasi tidak ada kontribusi untuk daerah dan juga permasalahan hak tanah ulayat.
Selanjutnya Sudirman, datuok Patio ,dari Kenegerian Bangkinang menyampaikan problem terkait ompang uwai yang saat ini salah satu salurannya sudah mulai rusak sehingga air di bendungan cepat surut serta perusahaan yang juga tidak memperbaharui izin Hak Guna Usaha (HGU) yang saat ini sudah melakukan replanting sawit dan luas wilayah yang di gunakan tidak sesuai dengan HGU.
Dirinya berharap kepada seluruh aparat pemerintahan untuk mendukung dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di daerah Kampar.
Kemudian dari anak kamanakan Masriadi yang juga dari Forum Organisasi Masyarakat Adat (Format) Andiko 44 menyampaikan aspirasi yang mengerucut dari yg disampaikan oleh ninik mamak sebelumnya terkait dengan perda hak tanah ulayat yang sampai saat ini tidak memiliki perbub sebagai turunan dari perda itu tersendiri.
Menanggapi permasalahan yang di telah di sampaikan oleh beberapa pucuk adat kenegerian tersebut, Pj Bupati Kampar sampaikan bahwa pihak pemerintahan akan berusaha mencari solusi atas setiap permasalahan yang terjadi dan kita akan musyawarahkan hal tersebut dan Kabupaten Kampar kedepannya akan membuat tim penyelesaian konflik permasalahan baik itu terkait lahan, tanah ulayat, tanah adat dan lainnya.
Kamsol juga berharap dalam permasalahan yang ada saat ini, dengan jalinan silaturrahmi yang telah kita lakukan hari ini, pemerintah, ulama dan ninik mamak saling bersinergi, saling mensupport setiap kegiatan yang dapat mendorong kemajuan pembangunan Kabupaten Kampar yang lebi maju. (Diskominfo Kampar).Rls
Wartawan: Rian
Editor :Joni.