Polri Paparkan Kesiapan Pengamanan dalam Rakor Panitia Nasional WWF

Daerah, Jakarta, Nasional560 Dilihat

Mitrariau.com,|Bali – Polri telah melakukan berbagai persiapan untuk mengamankan World Water Forum (WWF) ke-10. Polri akan mengerahkan 5.791 personel untuk mengamankan agenda internasional ini.

“Pelibatan personel kami ada 5.791 orang. Pengerahan kemampuan dan dislokasi personil saat ini semuanya sudah inset, baik di ring 1 gabung dengan paspampres, kemudian ring 2, dan 3,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Rakor Panitia Nasional WWF ke-10 di Bali.

Polri akan mempersiapkan rute untuk delegasi peserta WWF. Selain itu, rekayasa lalu lintas juga akan diberlakukan.

“Kemudian kawasan rute, kami sudah siap, termasuk juga rekayasa arus lalulintas,” kata Kapolri.

Kemenkomarves menggelar Rakor Panitia Nasional WWF ke-10 untuk mendiskusikan progres persiapan World Water Forum (WWF) ke-10, yang akan segera dilaksanakan pada 18-25 Mei 2024.

Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan membuka Rakor ini dengan menyambut para Panita Nasional WWF ke-10 ini dengan hangat. Kemudian Menko Luhut langsung menyampaikan bahwa minat terhadap acara WWF ini semakin meningkat.

“Pada hari ini sudah terdaftar 13.448 orang dari 148 negara. Delegasi VVIP terdiri dari delapan kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, tiga utusan khusus, dan 38 menteri.Selain itu terdapat anggota parlemen dari berbagai negara, perwakilan daerah, asosiasi, perusahaan swasta dan pemuda,” terangnya.

Agenda ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan VVIP. Menurut Menko Luhut, kehadiran Presiden RI dan VVIP ini mengharuskan kita persiapkan World Water Forum ke-10 ini semaksimal mungkin.

Menurut Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, perlu diperhatikan juga publikasi media khususnya untuk internasional perlu dikawal dengan baik. Deklarasi Menteri dengan outcome tiga usulan Indonesia yaitu Integrated water resources management on small island, Centre of excellent on water and climate resilience dan pencanangan World Lake Day, yang akan disampaikan ke PBB untuk menjadi UN Water Agenda.

“Selain itu, kita juga harus menghasilkan concrete deliverables dari WWF ini, akan melaksanakan 120 proyek strategis terkait air bernilai 9,4 milyar USD, termasuk tindak lanjut dari inisiatif Indonesia di G20 tahun 2022 yaitu G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang akan mendukung pendanaan untuk aksi iklim termasuk mengatasi krisis air. Kami akan mengadakan launching Sekretariat GBFA dan penandatanganan LoI dengan beberapa negara sebagai Founding Member tanggal 20 Mei nanti, Setneg dan Kemlu harap fasilitasi para undangan high-level yang belum mendapatkan akses masuk,” jelasnya.

Menko Luhut memperhatikan bahwa keamanan juga menjadi faktor yang sangat penting. mulai dari kenyamanan undangan yang hadir, hingga semua peserta yang cukup banyak dalam perhelatan WWF ini. Kemudian Menko Luhut mempersilahkan Menteri PUPR sebagai ketua harian Panitia Nasional WWF ke-10 untuk memaparkan progres persiapan WWF ke-10.

Dalam Rakor Panitia Nasional WWF ini, Bapak Basuki Hadimuljo Sebagai Ketua Harian menyampaikan bahwa, akan ada Ministerial Meeting yang dihadiri 103 Menteri dari 132 negara,” jelasnya.

“Semua ini masih terus bergerak, karena masih ada 99 Negara yang belum konfirmasi, ujar Menteri PUPR, ketua harian pelaksanaan WWF ke-10.

Kami mengundang 4 Sekolah setiap harinya untuk bisa menikmati forum ini, tutur Ketua Harian WWF ke-10.

Ketua Harian WWF juga menyampaikan bahwa, hingga tanggal 17 Mei 2024, dari 13.000 yang mendaftar secara formal, peserta Nasional sudah ada sekitar 2.900 orang, untuk kementerian dan panitia ada 1.600 orang. Pembicara dari dalam dan luar negeri ada 1.357 dan exhibitor media serta sponsor ada 4.890 orang.

Akan ada 2 pameran yang akan dilakukan di BNDCC, yaitu yg pertama Country Pavilion dan Organization Pavilion. Ada 21 negara yang dipastikan akan mengikuti pameran ini.

Dalam WWF ke-10 ini juga akan dilakukan Fair dan Expo. Tercatat ada 188 media dan 690 orang jurnalis. 41 media internasional, 64 media nasional.

Panglima TNI Agus Subiyanto, memaparkan progres daripada persiapan terkait keamanan. Pihaknya akan melakukan tactical floor game pada 17 Mei mendatang.

“Kita sudah melakukan embarkasi dengan menggunakan 4 KRI, 2 Unit Herkules, dan 1 unit N95, juga debarkasi di pelabihan Benoa Bali,” ujarnya.

“Kita juga sudah melakukan peninjauan venue dan Helipad, kemudian total personil pengamanan mencapai 8.800 orang,” tambah Panglima TNI.

Dalam rakor ini juga Wisnutama selaku EO dari de Pacto memaparkan perkembangan dari persiapan penyelenggaraan WWF.

Menparekraf Sandiaga Uno juga dalam kesempatan ini mengatakan pihaknya memastikan bahwa event sebelum presiden selesai masa jabatannya, WWF ini menjadi memorable event.

“Oleh karena itu kita menyiapkan dari fair dan expo ini semuanya telah siap dan terkesan malah banyak sekali yg ingin tapi tidak dapat alokasi. Kita sudah siapkan juga souvenir dan goodie bag serta promosi dari destinasi wisata kita,” pungkasnya.

Terakhir Menko Luhut mengatakan, “Saya bisa simpulkan persiapan kita sudah cukup bagus, ini masih ada 2 hari untuk persiapan. Saya betul betul minta Polisi dengan BIN dan TNI, supaya keamanan itu dijaga betul agar aman, karena kalau tidak bisa bubar semua ini,” pungkasnya.

“Kemudian soal sampah, Pak Gubernur untuk sampah sampah itu agar tidak terlihat selama penyelenggaraan World Water Forum ini,” tutup Menko Luhut.

Rakor ini juga dihadiri oleh Pj. Gubernur Bali, Sesmen Setneg, Sekjen Menteri Luar Negeri, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, dan Panitia Nasional.(Humas POLRI)

Editor: Joni.H.Tanjung