DUMAI – Dalam rangka mendukung upaya Pemerintah dalam melestarikan dan menyelamatkan ekosistem hutan, termasuk mangrove, Apical Group, salah satu pengolah minyak nabati terkemuka melalui PT Sari Dumai Sejati (PT SDS) bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai melaksanakan acara penanaman 2.000 pohon mangrove yang ditanam di pinggiran pantai Pesona Batu Bintang Kelurahan. Purnama Kota Dumai
Inisiatif ini bagian dari rencanan rehabilitasi Mangrove Indonesia untuk merehabilitasi lebih dari 600.000 hektar lahan mangrove di tahun 2024 untuk melawan perubahan iklim.
Proyek rehabilitasi mangrove dan hutan ditargetkan untuk memantau, melestarikan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, di area Pantai Pesona Batu Bintang, pada Sabtu, 18 Februari 2022.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai, Dameria, SKM, M. Si, beserta jajarannya, perwakilan LSM Pencinta Alam Bahari dan perwakilan dari Apical, Kamero Bangun, Head of SSL.
Head of SSL Apical Group, Kamero Bangun, menyampaikan dukungan terhadap restorasi dan konservasi lanskap hutan Indonesia ini sejalan dengan komitmen Apical untuk tidak melakukan deforestasi dan melindungi hutan dengan nilai konservasi tinggi dan stok karbon tinggi.
“Melalui kegiatan tanam mangrove ini, kami ingin mendorong perusahaan – perusahaan Indonesia untuk turut serta dengan Apical membantu upaya restorasi ekosistem hutan dan berkontribusi terhadap tujuan netralitas karbon.
Hutan mangrove memiliki peran penting terhadap perubahan iklim Indonesia”, ucap Kamero.
Di kesempatan yang sama, Dameria, SKM, M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai, mengutarakan bahwa ekosistem mangrove yang direhabilitasi dan direstorasi memiliki nilai ekologis, ekomoni, dan sosial yang penting. Program rehabilitasi hutan mangrove bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, yang dapat dicapai melalui dukungan dari perusahaan dan partisipasi dari masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan Apical Group melalui PT Sari Dumai Sejati atas aksi melakukan penanaman mangrove. Magrove itu tidak tumbuh sekali tanam saja, perlu dilakukan berkali-kali untuk itu kami juga berharap dapat melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan”, tambah Dameria.Rls
Kabiro Dumai :Diana
Editor : Rian